Jumat, 22 Juli 2011

Puisi

Perjuangan Hati

dengan seribu penyair
menceritakan kisah air
dengan seribu sarjana
mengingat dunia fana
           dengan debur ombak mengeluh
sanggupkah hatiku luluh
           dengan tiupan angin menjemput
       sanggupkah aku menyambut
dengan taburan bintang di angkasa
pengemis tua tanpa asa
dengan seribu bahasa
masihkah kupunya rasa
                   dengan seribu awan menatap
abaikan atau iba
                    dengan seribu sungai berbatu
            kubuka atau tutup pintu
dengan seribu tali mendaki
kubantu atau maki
dengan seribu langit terbuka
antara surga dan neraka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar